Selama wawancara dengan La Gazzetta Dello Sport pada bulan Februari, Timothy Weah membahas pengaruh ayahnya dan mengapa dia memilih USMNT, mengungkapkan bahwa dia telah melakukan uji coba di Chelsea dan bahwa dia mendukung Arsenal.
Striker berusia 22 tahun itu menjadi berita utama dengan gol Piala Dunia pertamanya untuk USMNT melawan Wales, memenuhi impian ayahnya yang belum pernah bermain di kompetisi tersebut.
Tapi mengapa Weah Jr. memutuskan bermain untuk AS? Striker Lille itu mengungkapkannya dalam sebuah wawancara dengan La Gazzetta Dello Sport Februari lalu.
George Weah, the only African player to have won the Ballon d’Or, and arguably the greatest player the continent has produced never played in a #FIFAWorldCup. Timothy Weah, his son, has just gone and scored in one. Legacy ? pic.twitter.com/bNALl3tKws— 101 Great Goals (@101greatgoals) November 21, 2022
“Saya lahir di New York dan dibesarkan di AS, di mana saya mulai bermain sepak bola sejak awal di tim muda tim nasional.
“Selalu ada perasaan khusus, jadi pilihannya wajar. Fakta bahwa ayah saya adalah Presiden Liberia tidak mempengaruhi keputusan saya. Orang tua saya selalu memberi saya banyak kebebasan dan saya pikir saya telah mengambil keputusan yang tepat mengingat kami akan lolos ke Piala Dunia, itu akan menjadi mimpi.
“Bahkan jika saya bermain untuk Amerika Serikat, saya pikir saya dapat berkontribusi untuk negara Afrika melalui sepak bola, mencoba menjadi contoh.”
Weah Jr. tidak hanya melakukan debutnya di Piala Dunia tetapi juga mencetak gol dalam pertandingan pertamanya di kompetisi tersebut.
Pengaruh ayahnya, peraih Ballon d’Or 1995 bersama Milan, sangat signifikan, terutama di tahun-tahun pertama kariernya.
“Saya menganggap diri saya orang yang seimbang, dipanggil Weah bukan beban,” ujarnya.
“Nama belakang milik keluarga saya dan saya bermain untuk menghormatinya. Fakta bahwa ayah saya adalah bintang internasional dan presiden suatu negara tidak masalah. Bagiku, dia tetap ayahku. Dia membuat karir yang luar biasa dan terserah saya untuk melanjutkan jalannya.
“Haruskah saya mulai memikirkan karier ayah saya, semuanya akan menjadi lebih rumit. Jadi saya lebih memilih untuk fokus pada sepak bola saya, memberikan yang terbaik dan menikmati setiap momen di lapangan,” lanjutnya.
“Ayah saya adalah sumber inspirasi, teladan yang sangat memotivasi saya. Wajar jika dia memenangkan Ballon d’Or karena dia sangat kuat.
sumber football italia
Menyukai ini:Suka Memuat…