Anak balita dan suaminya meninggal di tragedi Kanjuruhan, ini kisah pilu Ermiyati


Tragedi Kanjuruhan Robohkan Rumah Ermiyati, Kisah Sadis Beliau

Ermiyati adalah wanita terlantar di desa Banyu Urip, Blitar, Jawa Timur. Pada tragic saat kanjuruhan roboh, suaminya bersama anak balitanya hilang. Hal ini membuat Ermiyati harus bertanggung jawab seorang diri atas 5 anaknya yang masih kecil.

Ermiyati Kehilangan Suaminya dan Anak Balitanya

Pada Senin 8 Oktober 2018, Ermiyati berada di rumahnya di Desa Banyu Urip. Tiba-tiba gempa bumi 6.2 SR berkekuatan hebat menghantam wilayah Blitar. Saat itu, suaminya bersama anak balitanya berada di luar rumah.

Kondisi rumah milik Ermiyati pun ikut hancur akibat gempa tersebut. Ermiyati panik dan mencari suaminya dan anak balitanya. Namun, hasil pencarian mereka berakhir dengan kekecewaan. Suami dan anak balitanya tidak ditemukan, mereka entah hilang dimana.

Kerugian yang Dialami Ermiyati

Dari tragedi gempa bumi dan robohnya kanjuruhan, Ermiyati kehilangan:

  • Rumah – Rumahnya hancur akibat gempa bumi.
  • Sumber Penghasilan – Suaminya yang menjadi pencari nafkah utama untuk keluarga pun hilang.
  • Mati Kusi – Anak balitanya ikut hilang di saat yang sama sehingga Ermiyati tidak punya modal untuk memulai kembali hidup.

Ermiyati mengalami keterpaksaan untuk mulai dari segala awal. Segala aset dan keluarga yang ia punya, lenyap tak berbekas.

Ermiyati Tetap Semangat

Walaupun banyak musibah yang dialami Ermiyati, tetap saja Ermiyati berusaha sebaik mungkin untuk bangkit. Ermiyati pun mulai bangun kembali rumahnya yang hancur. Ia pun memberi perhatian dan kasih sayang yang lebih pada 5 anaknya yang masih kecil.

Kisah Ermiyati ini menunjukkan bahwa Ermiyati adalah sosok yang kuat dan bertanggung jawab. Di tengah cobaan yang ia lalui, Ermiyati punya harapan untuk mengubah masa depan keluarganya.

Walaupun tidak ada uang untuk membeli baju atau makanan, Ermiyati pun tetap semangat untuk membangun keluarganya. Ini adalah salah satu kisah yang mengharukan dari tragedi gempa bumi dan robohnya kanjuruhan yang menimpa pasar Banyu Urip.

Tinggalkan Balasan